Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta melalui Program Studi Kebidanan, Gizi dan Pendidikan sukses menyelenggaranan pelatihan kader sekaligus pelantikan kader PERGA (Peran Keluarga) dalam upaya pencegahan stunting di Kalurahan Guwosari, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Kegiatan berlangsung pada Sabtu (12/10/2024) yang diikuti oleh 15 pasang PUS (Pasangan Usia Subur) sebagai kader atau sebanyak 30 orang dari pasangan suami istri. Kriteria kader tersebut adalah PUS yang akan mempunyai anak atau yang sudah mempunyai anak usia balita.
Tujuan kegiatan ini adalah melakukan pelantikan kader PERGA (Peran Keluarga) dari 15 Dusun di Desa Guwosari. Dusun tersebut antara lain Dusun Watugedug, Kembangputihan, Bungsing, Kedung, Kembanggede, Kenki, Kentolan Lor, Kadisono, Pringgading, Santan, Bungsing, Iroyudan 1, Iroyudan 2, Kentolan Kidul dan Kembanggede. Selanjutnya kegiatan tersebut adalah memberikan pelatihan kader PERGA yang sudah dilantik melalui 4 aspek peran keluarga yaitu fungsi pendidikan kesehatan, fungsi rekreasi, fungsi keagamaan dan fungsi perlindungan. Pelatihan ini mendatangkan 3 narsumber yang ahli dalam bidang pendidikan, gizi dan kebidanan serta melibatkan 2 mahasiswa Prodi D3 Kebidanan.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari Hibah Pengabdian Masyarakat Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang didanai oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi (Kemendikbudristek) Vokasi Tahun 2024,” jelas Fatimah, S.SiT., M.Kes, salah satu dosen Ilmu Kebidanan UAA.
Peserta kader dibekali ilmu pengetahuan tentang aspek kesehatan yang terdiri dari edukasi cara penyimpanan bahan makanan, penyajian bahan makanan, pengaturan ventilasi udara dan sanitasi rumah, pemberian nutrisi pada anak dan pencegahan infeksi pada anak. Fungsi rekreasi, fungsi keagamaan dan fungsi perlindungan dalam memberikan edukasi pola asuh anak dalam ajaran agama. Selain itu juga memberikan keterampilan tentang cara memberikan penyuluhan atau promosi kesehatan kepada orang tua balita atau calon ibu atau ibu hamil tentang edukasi peran keluarga di posyandu masing-masing dusun. Selain itu kegiatan ini juga diadakakan role play yang dilakukan kader tersebut dalam memberikan penyuluhan atau pemberian edukasi kepada teman sejawat dengan media booklet tentang pencegahan stunting melalui peran keluarga yang sudah diberikan oleh setiap kader oleh Tim Pengabdian Masyarakat Alma Ata.
Pelatihan ini diharapkan mampu berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada teman sejawat terkait peran keluarga yang terdiri dari 4 aspek di atas. Teman sejawat tersebut adalah pasangan suami istri yang masih berniat mempunyai anak atau yang sudah mempunyai anak usia balita guna pencegahan stunting. “Pelatihan yang diberikan narasumber sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini di Desa Guwosari, Bantul Yogyakarta,“ ujar Sekretaris Desa Kalurahan Guwosari, Nur Hidayad, SE yang turut hadir dalam acara tersebut.
Pemberdayaan kader ini merupakan suatu komitmen Universitas Alma Ata dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui pendidikan dan pemberdayaan masyarakat terkait kesadaran kesehatan tentang pencegahan stunting.