Editor: Faizal R Arief
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – (21/6/2022) KH Ahmad Bahauddin atau lebih akrab disapa Gus Baha hari ini hadir secara langsung dalam acara Peresmian Menara Auditorium Al-Musthofa KH Hasyim Asy’ari Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta.
Salah satu ulama ahli tafsir yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU) tersebut diundang oleh pihak keluarga Alma Ata untuk mengisi ceramah singkat yang juga didampingi oleh para kiai/alim ulama Rais Syuriyah NU. Dalam tausiahnya, Gus Baha menyampaikan bahwa telah diresmikannya Menara Al-Musthofa KH Hasyim Asy’ari Universitas Alma Ata ini menandakan jika NU semakin kokoh dengan semangat Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja) utamanya di lingkungan keluarga Alma Ata.
Ulama NU asal kota Rembang itu pun mengapresiasi perkembangan pesat kampus Alma Ata yang diyakininya telah mampu mendidik para mahasiswa-mahasiswa untuk menjadi kader-kader yang bermanfaat bagi bangsa dan negara khususnya untuk Indonesia.
“Saya matur nuwun sekali atas keberkahan yang melimpah hari ini karena diberikan kesempatan di tengah-tengah keluarga besar Alma Ata. Tak lupa juga atas keberhasilan Universitas Alma Ata dalam mendirikan bangunan berupa Menara Al-Musthofa KH Hasyim Asy’ari ini,” ungkap Gus Baha.
Sebelumnya, pada pidato sambutannya, Rektor UAA Yogyakarta, Prof Dr H Hamam Hadi memaknai istilah Alma Ata yaitu “Deklarasi Kesehatan Dunia” yang melahirkan puskesmas dan posyandu di seluruh dunia. Nama Alma Ata ini, lanjut Hamam, merupakan ibu kota dari negara Kazakhstan di mana saat Uni Soviet masuk maka Dewan PBB saat itu menyelenggarakan konferensi besar seluruh dunia dan disepekatilah dengan nama Deklarasi Alma Ata.
“Karena itu, hari ini jika kita menyebut Universitas Alma Ata maka orang dari seluruh dunia khususnya yang bergerak di bidang kesehatan pasti akan mengetahui nama Alma Ata. Alma Ata juga merupakan tonggak sejarah dunia khususnya di dalam perkembangan ilmu kesehatan,” terang Prof Hamam.
Prof Hamam pun menjelaskan perihal dipilihnya hari beserta tanggal diresmikannya Menara Auditorium Al-Musthofa KH Hasyim Asy’ari Universitas Alma Ata tersebut. Menurut penilaiannya, bahwa dipilihnya hari Senin dan tanggal 20 merupakan hari lahirnya Yayasan Alma Ata 1422 H. “Di dalam hati dan benak saya semoga lahirnya Alma Ata yang paling pokok adalah menebuskan risalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,” tutupnya sembari mengusap air matanya. (*)