Dialog Kebangsaan, Gus Mus Beri Pandangan Sosok Pemimpin Ideal Indonesia 2024

Dialog Kebangsaan, Gus Mus Beri Pandangan Sosok Pemimpin Ideal Indonesia 2024

Universitas Alma Ata mengawali politik akbar yang akan berlangsung di Indonesia pada tahun 2024 dengan Dialog Kebangsaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari senin (18/07/22). Pembicara dalam kegiatan ini adalah beliau KH. Mustofa Bisri (Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin/budayawan) dan Prof. Df. H. Azyumardi Azra, M.Phil., M.A., CBE (Ketua Dewan Pers 2022-2025). Selain kedua pembicara diatas, kegiatan ini juga dihadiri oleh ketua Forum Rektor, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DIY, Rektor dari berbagai Perguruan Tinggi Indonesia, para dosen dan staff Universitas Alma Ata, serta mahasiswa, baik dari internal maupun eksternal Universitas Alma Ata. Sebelum masuk pada acara, kegiatan ini diawali dengan Grand Launching Gedung Al-Musthofa Universitas Alma Ata, yang ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Rektor Universitas Alma Ata Prof. Dr. KH. Hamam Hadi, MS., Sc.D., Sp.GK. Prof. Dr. KH. Hamam Hadi, MS., Sc.D., Sp.GK. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan dialog kebangsaan yang akan berlangsung tersebut bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat sebelum pemilihan umum akbar berlangsung. “Diharapkan juga  kegiatan ini dapat menjadi awal terbukanya edukasi bagi masyarakat luas dan masyarakat perguruan tinggi dalam dua tahun ini, agar pemimpin yang terpilih adalah pemimpin-pemimpin yang bisa membangun peradaban kita ke depan dan bisa membawa masyarakat pada masa-masa yang lebih makmur dan lebih sejahtera berdasarkan akhlakul karimah” ucap beliau.

Dalam acara inti, yaitu dialog kebangsaan, KH. Mustofa Bisri menyampaikan kepada para peserta bahwa refleksi dari pemimpin yang baik tidak lepas dari masyarakat yang memilihnya. “Ini bukan semata-mata dari figur calon-calon (pemimpin) itu sendiri, tapi yang mencalonkan dan yang memilih punya tanggung jawab. Tuhan akan memberikan pemimpin yang takut kepadaNya dan berbelas kasih kepada umatnya apabila umat itu tidak ngawur (sembarangan dalam memilih)” tutur beliau. Sedangkan Prof. Df. H. Azyumardi Azra, M.Phil., M.A., CBE yang juga sebagai pembicara menyampaikan bagaimana media bermain dan pengaruhnya dalam mengangkat nama seseorang. “Kalau kita lihat pada tahun 2018/2019 bagaimana permainan media?, media itu membuat seseorang menjadi darling. Media itu senang mengangkat habis-habisan, itu yang kita lihat. Klau kita lihat calon-calon sekarang belum ada yang menjadi media darling, jadi masih mengambang” jelas beliau “Disinilah peran kampus, dikampus kita tidak boleh berpolitik, tetapi memberikan literasi politik dan kesadaran berpolitik kepada mahasiswa saya pikir perlu untuk dilakukan” jelas beliau lebih lanjut. Dalam acara dialog kebangsaan ini, peserta sangat atusias. Ini dibuktikan dengan banyaknya peserta yang bertanya kepada pembicara terkait pemihan umum dan peranan pers terhadap pemilihan umum akbar yang akan berlangsung pada tahun 2024. Adapun kelancaran dari acara dialog ini secara umum berjalan dengan baik, tidak ditemukan kendala apapun sejak berlangsungnya acara ini, baik di awal maupun di akhir acara.

1
Silahkan berkirim pesan kepada kami

Saluran ini khusus untuk informasi PMB, Untuk informasi selain PMB silahkan menghubungi Customer Service kami di nomer telepon.
0274-434-22-88
atau silahkan mengakses laman
https://almaata.ac.id/customer-service/
Terimakasih.