Tujuh Kesalahpahaman Umum Mengenai Tulang Keropos

Tujuh Kesalahpahaman Umum Mengenai Tulang Keropos

Universitas Alma Ata Osteoporosis, atau yang dikenal sebagai tulang keropos, sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal dan berkembang secara perlahan. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan kepadatan tulang seiring waktu. Jika tidak terdeteksi dan diobati lebih awal, tulang menjadi semakin lemah dan rapuh, meningkatkan risiko patah tulang. Patah tulang akibat osteoporosis dapat menyebabkan rasa nyeri yang signifikan dan biaya pengobatan yang tinggi, bahkan bisa berujung pada kematian.

Berikut adalah beberapa mitos umum tentang osteoporosis yang perlu diketahui untuk mencegahnya lebih awal:

Osteoporosis adalah Bagian Alami dari Penuaan

Meskipun penurunan kepadatan tulang berhubungan dengan penuaan, tidak berarti semua orang akan mengalami osteoporosis. Risiko dapat dikurangi dengan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup, olahraga teratur, dan pemeriksaan kesehatan rutin.

Hanya Wanita yang Perlu Khawatir Tentang Osteoporosis

Osteoporosis lebih umum pada wanita, terutama yang berusia di atas 50 tahun. Namun, pria juga berisiko. Diperkirakan satu dari empat pria berusia di atas 50 tahun akan mengalami patah tulang akibat osteoporosis pada suatu waktu dalam hidupnya.

Saat Masih Muda Tidak Perlu Khawatir Tentang Osteoporosis

Osteoporosis bukan hanya masalah usia tua. Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis, sehingga penting untuk menjaga kesehatan tulang sejak muda dan mengenali risiko sedini mungkin.

Osteoporosis Seringkali Tidak Menimbulkan Gejala

Osteoporosis sering disebut sebagai “silent disease” karena biasanya tidak menunjukkan gejala hingga terjadi patah tulang. Oleh karena itu, penilaian risiko dan pemeriksaan kesehatan tulang diperlukan sebagai tindakan pencegahan dini.

Patah Tulang adalah Satu-satunya Bahaya dari Osteoporosis

Sekitar satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria berusia di atas 50 tahun mengalami patah tulang akibat osteoporosis, yang sering terjadi pada tulang belakang, panggul, dan pergelangan tangan. Patah tulang pada tulang belakang dan panggul lebih berbahaya karena bisa menyebabkan nyeri jangka panjang dan kelumpuhan.

Patah Tulang Terjadi Hanya Ketika Seseorang Jatuh atau Karena Tulang yang Lemah

Banyak orang mengalami patah tulang saat terjatuh atau karena tulangnya lemah. Namun, ada juga yang mengalami patah tulang secara spontan saat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mengangkat barang belanjaan.

Tulang Keropos Tidak Bisa Menjadi Lebih Kuat

Meskipun seseorang dengan osteoporosis mungkin akan memiliki kepadatan tulang yang rendah sepanjang hidupnya, kepadatan tulang tetap bisa ditingkatkan dengan mengikuti saran dokter, termasuk memastikan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup.

Dengan pengetahuan yang lebih banyak tentang osteoporosis, Anda dapat lebih baik dalam mencegah dan mengelola kondisi ini jika didiagnosis. Pemahaman yang baik tentang osteoporosis adalah kunci untuk menjaga kesehatan tulang.

Sumber:

  • https://prodia.co.id/id/artikel-detail/7-mitos-umum-seputar-osteoporosis
  • https://www.freepik.com/free-photo/physiotherapist-doing-healing-treatment-womans-back-back-pain-patient-treatment-medical-doctor-massage-therapistoffice-syndrome_27156596.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=425769c3-8f39-42bb-a49c-74c74e6d1e0c
1
Silahkan berkirim pesan kepada kami

Saluran ini khusus untuk informasi PMB, Untuk informasi selain PMB silahkan menghubungi Customer Service kami di nomer telepon.
0274-434-22-88
atau silahkan mengakses laman
https://almaata.ac.id/customer-service/
Terimakasih.