Universitas Alma Ata – Pada kesempatan yang istimewa ini, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), hadir dalam acara pemberangkatan Kuliah Kerja Nyata KKN-T Universitas Alma Ata. Acara tersebut juga dihadiri oleh Bapak Rektor, Dewan Pembina Yayasan, calon pengurus, Bapak Walikota Tegal Pak Dadang, serta seluruh jajarannya. Turut hadir pula Kepala Perwakilan BKKBN dan seluruh civitas akademika.
Salam Genre dari BKKBN
Dr. Hasto memulai sambutannya dengan menyampaikan rasa terima kasih kepada BKKBN yang telah memperkenalkan Salam Genre. Salam ini merupakan komitmen untuk para remaja, terdiri dari tiga poin utama:
- Tidak menikah di usia dini.
- Tidak menikah di luar nikah atau berzina.
- Tidak terlibat dalam narkotika.
Dr. Hasto mengajak seluruh hadirin untuk mengangkat tangan dan mengikuti salam tersebut. Seruan “Salam Genre!” yang dijawab dengan “Salam!” oleh hadirin, disusul dengan “Remaja Genre, sehat, cerdas, ceria!” serta “Genre Indonesia, saatnya yang muda berencana!” disambut dengan tepuk tangan meriah.
Perkenalan dan Pengalaman Pribadi
Dr. Hasto kemudian memperkenalkan diri sebagai spesialis kebidanan dan kandungan. Beliau menceritakan perjalanan karirnya, dimulai dari pendidikan di Kedokteran UGM bersama Pak Hamam, hingga pengalamannya bekerja di Puskesmas di Kalimantan selama lima tahun. Di sana, beliau menghadapi tantangan besar dalam memberikan layanan kesehatan di daerah terpencil.
Setelah itu, Dr. Hasto melanjutkan pendidikan di Kebidanan UGM dan menjadi dosen. Beliau juga pernah menjabat sebagai Bupati Kulon Progo sebelum bergabung dengan BKKBN. Spesialisasi beliau adalah bayi tabung, yang hingga kini masih beliau praktikkan.
Pentingnya Kualitas Sumber Daya Manusia
Materi yang disampaikan oleh Dr. Hasto menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM). Beliau mengajak para mahasiswa untuk memiliki intelektual yang tinggi dan keterampilan yang hebat, serta menghindari stunting. Dijelaskan bahwa stunting pasti mengakibatkan postur pendek, namun postur pendek belum tentu disebabkan oleh stunting. Orang yang mengalami stunting pasti memiliki defisit otak, sehingga penting untuk menghindari kondisi ini.
Penyebab dan Pencegahan Stunting
Dr. Hasto menguraikan tiga penyebab utama stunting:
- Kesehatan yang Suboptimal: Sering sakit batuk, pilek, TBC, cacingan, dan diare.
- Gizi yang Suboptimal: Kurang makan dan minum yang cukup gizi, terutama telur dan daging sapi.
Beliau menekankan bahwa telur lebih baik untuk ibu hamil karena mengandung DHA dan omega-3 yang penting untuk kecerdasan otak.
Praktik Gizi dan Kesehatan
Dr. Hasto memberikan contoh sederhana dalam membedakan antara telur dan lele, di mana telur lebih baik karena mengandung DHA dan omega-3. Beliau juga mengingatkan bahwa makanan favorit seperti cilok belum tentu mengandung gizi yang cukup. Di Tegal, ada dapur sehat yang disiapkan untuk mengatasi masalah stunting.
Persiapan Pernikahan dan Kesehatan
Dr. Hasto mengajak para mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebelum menikah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan seperti HB (hemoglobin), gula darah, dan lingkar lengan. Data di Jogjakarta menunjukkan masih banyak yang mengalami anemia sebelum menikah. Oleh karena itu, penting untuk melakukan persiapan kesehatan dengan baik bagi laki-laki dan perempuan.
Dr. Hasto berharap para mahasiswa dapat mengambil pelajaran dari materi ini dan menerapkannya dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata KKN-T Universitas Alma Ata nanti. Acara diakhiri dengan ucapan terima kasih dari Dr. Hasto dan harapan sukses bagi para mahasiswa dalam menjalankan KKN
Baca Juga : Musik dan Pendidikan: Peran Sentral di Universitas di Jogja