Universitas Alma Ata – Banyak generasi milenial kini memilih untuk membuka usaha sendiri setelah lulus kuliah. Hal ini dimungkinkan oleh kemudahan teknologi digital, yang memungkinkan mereka memulai bisnis dengan lebih mudah. Namun, banyak usaha baru yang gagal dalam waktu singkat karena kurangnya pengetahuan tentang keuangan. Pengetahuan keuangan yang kurang tidak hanya menyebabkan perhitungan bisnis yang buruk, tetapi juga dapat memperburuk kondisi keuangan pribadi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi dan pengetahuan yang diperlukan untuk membuat keputusan keuangan yang baik.
Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2019 yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia adalah 38,03%. Ini menunjukkan bahwa banyak orang masih kurang memahami cara mengelola keuangan dan membuat keputusan keuangan yang baik untuk mencapai kesejahteraan.
Pemahaman yang baik tentang keuangan sangat penting, terutama bagi mereka yang ingin memulai bisnis sendiri agar tidak menghadapi masalah keuangan. Pengusaha muda Ali Harahap, pendiri Masalalu Cafe, menyatakan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik dalam menjalankan bisnis.
“Untuk menjalankan bisnis sendiri, baik kecil maupun besar, tentunya diperlukan pengelolaan keuangan yang baik agar bisnis bisa berkelanjutan,” kata Ali dalam webinar Literasi Keuangan & Wirausaha “Memulai Bisnis di Masa Pandemi” yang diadakan pada Jumat (25/09/2020). Acara ini merupakan kerja sama antara Akulaku Finance Indonesia dan Universitas Tarumanagara.
Ali berbagi pengalamannya memulai bisnis kafe dari nol, menyoroti tantangan yang dihadapinya. Di awal memulai bisnis, kesulitan dalam pengembangan adalah hal yang umum. Menurut Ali, untuk meningkatkan keberhasilan bisnis, pengusaha harus meningkatkan kemampuan mental dan pribadi mereka, didukung dengan perencanaan keuangan yang matang. Selama dua tahun pertama, ia mendorong dirinya untuk bekerja keras demi mendapatkan keuntungan yang cukup untuk membayar gaji karyawan. Inilah mengapa perencanaan keuangan sangat penting untuk menjaga arus kas.
Ali memperingatkan bahwa pemilik bisnis akan menghadapi bahaya besar jika mereka tidak tahu cara mengatur keuangan mereka, terutama jika mereka mencampurkan pendapatan pribadi dengan pendapatan perusahaan.
Wildan Kesuma, Sekretaris Perusahaan Akulaku Finance Indonesia, menyatakan bahwa literasi keuangan yang baik dapat membantu menghindari masalah keuangan.
Wildan menjelaskan bahwa literasi keuangan mencakup pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku individu dalam meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan. Aspek ini harus ditingkatkan sebelum membuat keputusan yang dapat memengaruhi kondisi keuangan.
Sebagai perusahaan pembiayaan berbasis digital yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, Akulaku Finance percaya bahwa penting bagi masyarakat untuk memahami literasi keuangan. Wildan mengingatkan bahwa masyarakat sering tertipu oleh tawaran investasi yang mengklaim dapat memberikan keuntungan besar tanpa risiko, padahal sering kali institusi yang menawarkan produk tersebut tidak kredibel. Literasi keuangan yang baik dapat membantu orang menghindari investasi yang tidak asli.
Wildan menyarankan meningkatkan pengetahuan tentang literasi keuangan melalui artikel di media berita atau dari sumber terpercaya. Situs edukasi OJK, www.sikapiuangmu.ojk.go.id, adalah sumber informasi lengkap tentang ini. Mengikuti akun media sosial dari para ahli perencanaan keuangan yang berpengalaman juga bisa menjadi sumber pengetahuan yang berguna.
Selama pandemi, kebiasaan masyarakat berubah drastis, dari berbelanja secara tunai menjadi online, serta dari pembayaran tunai ke digital. Adrian Iskandar, Manajer Pembangunan Usaha Akulaku Silvrr Indonesia, menyatakan bahwa perubahan ini membawa peluang besar bagi penjual online.
Adrian mencatat bahwa salah satu penjual di platform e-commerce Akulaku yang baru memulai penjualan sebelum pandemi, penjualannya terus meningkat. Hal ini karena perubahan kebiasaan masyarakat dan kemampuan penjual untuk berinovasi di platform e-commerce, menunjukkan potensi besar dalam bisnis online.
Untuk mulai berjualan di platform e-commerce Akulaku, Adrian mengatakan bahwa Anda hanya perlu mendaftarkan KTP dan NPWP. Setelah itu, merchant harus berinovasi dan menyajikan gambar produk yang menarik serta dapat memulai sebagai dropshipper untuk mengurangi risiko.
Meskipun situasi saat ini sulit, Adrian yakin ada peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat selama pandemi. Wildan menegaskan kembali pentingnya literasi keuangan dan manajemen risiko sebelum membuat keputusan penting yang memengaruhi keuangan.
Sumber:
- https://www.akulakufinance.co.id/post/pentingnya-peran-literasi-keuangan-dalam-memulai-usaha
https://www.freepik.com/free-vector/business-people-with-stacks-coins-arrow-going-up-recession-value-worth-money-financial-market-price-increase-flat-vector-illustration-inflation-economy-concept-banner_23547885.htm#&position=1&from_view=search&track=ais&uuid=ea5f961f-21ce-494a-aed8-15be4dbf9a4a