BANTUL — Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof Dr H Rusgianto Heri Santoso, MPd mengatakan matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan dibenci siswa. Sehingga banyak siswa merasa takut dan stres saat mengikuti pelajaran matematika. Karena itu, perlu diciptakan sistem pembelajaran matematika yang menyenangkan.
Rusgianto Heri Santoso mengungkapkan hal itu pada seminar pendidikan matematika bertema “Meningkatkan Kesadaran Diri Dosen untuk Menggapai Pembelajaran Matematika yang Berkualitas” di kampus Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta, Rabu (27/7/2016). Seminar yang digelar Program Studi Pendidikan Matematika UAA untuk mencari jawaban atas berbagai problematika pendidikan matematika di Indonesia khususnya di kalangan para pendidik.
Lebih lanjut Rusgianto yang juga pakar dalam bidang model pembelajaran matematika mengatakan saat ini manusia sudah sampai pada taraf kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Karena pelajaran matematika harus dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menarik siswa untuk mempelajarinya.
Ada beberapa tips yang diberikan Rusgianto untuk membuat siswa merasa senang dengan belajar melalui permainan. Di antaranya, alat tebak umur dan tanggal lahir; menghitung luas segi banyak tidak beraturan pada kertas berpetak; membuktikan teorema pytagoras dan menghitung bentuk jumlahan dalam simbol sigma. “Ketika terjun di dunia pendidikan matematika semoga memang sesuai dengan apa yang dipikirkan dan sesuai dengan yang terdapat dalam hatinya,” harap Rusgianto.
Sedang Prof Dr Hamam Hadi MS, ScD, SpGK, Rektor Universitas Alma Ata mengatakan manusia pada dasarnya tidak pernah sadar dengan pendidikan matematika. Sebab realitanya di dunia ini semua adalah bagian dari menghitung. Seperti dari lahir sudah mulai menghitung dengan tinggi badan dan berat badan. Ketika mulai tumbuh besar, anak-anak mulai pintar dalam menghitung seperti menghitung uang. Anak-anak sudah dapat membedakan mana uang kecil dan uang besar.
“Menjadi guru matematika merupakan aspek yang sangat penting karena di dunia ini semuanya dilakukan dengan menghitung. Karena itu, bagaimana guru matematika mempunyai kreativitas, semangat untuk menghidupkan matematika seperti lewat pujian dan reward,” kata Hamam.
Sementara Kaprodi Pendidikan Matematika Universitas Alma Ata, Widha Nur Shanti, M.Pd mengatakan, seminar ini sarat ilmu pengetahuan yang berguna bagi khalayak umum khususnya bagi pendidik matematika. Saat ini Universitas Alma Ata Yogyakarta berkomitmen mencetak pendidik matematika yang handal melalui Program Studi Pendidikan Matematika.
“Seminar pendidikan matematika ini merupakan seminar perdana sebagai wujud nyata komitmen program studi matematika untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan matematika di Indonesia. Seminar ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan guna mengawal dan meningkatkan mutu pembelajaran matematika di kalangan para pendidik,” kata Nur Shanti.
Seusai mengikuti seminar, para pendidik matematika diharapkan dapat mengubah image pembelajaran matematika yang sulit, teoritis, dan membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan, mudah, dan aplikatif. Sehingga ke depan banyak siswa yang menyukai pelajaran matematika.
Penulis : Ratih Nur Aini