Mengenal Metaverse yang Sedang Booming

Mengenal Metaverse yang Sedang Booming

Universitas Alma Ata – Istilah metaverse bukanlah hal baru, namun baru-baru ini popularitasnya melonjak dan banyak spekulasi mengenai arti dan penerapannya. Ide metaverse memiliki banyak manfaat dan mungkin akan bertahan lama. Ini adalah konsep yang penting untuk dipahami, bahkan jika Anda skeptis terhadap masa depan yang diusulkan oleh para pendukungnya.

Istilah seperti “internet” dan “dunia maya” telah dikaitkan dengan tempat-tempat yang kita akses melalui layar. Namun, istilah-istilah ini tidak sepenuhnya mencerminkan hubungan internet yang kompleks dengan realitas virtual (seperti dunia permainan 3D atau kota virtual) dan augmented reality (seperti aplikasi navigasi atau Pokemon GO). Nama-nama lama tidak mencakup hubungan sosial baru, pengalaman nyata, dan perilaku ekonomi yang muncul bersamaan dengan perkembangan dunia maya ini. Misalnya, konsep besar menggabungkan refleksi dunia virtual kita dengan token non-fungible (NFT) dan pasar properti.

“Metaverse”, istilah yang diciptakan oleh penulis fiksi ilmiah Neal Stephenson dalam novelnya tahun 1992 “Snow Crash,” memiliki daya tarik yang lebih romantis. Para penulis sering kali menciptakan tren yang perlu diberi nama: “Cyberspace” berasal dari novel tahun 1982 karya William Gibson; “robot” berasal dari drama tahun 1920 karya Karel Čapek. Apa saja yang bisa dilakukan di Metaverse? Anda bisa melakukan hal-hal seperti menghadiri konser virtual, melakukan perjalanan online, melihat atau membuat karya seni, dan mencoba atau membeli pakaian digital. Metaverse juga bisa menjadi game-changer untuk bekerja dari rumah selama pandemi Covid-19. Alih-alih melihat rekan kerja di kotak panggilan video, karyawan bisa bergabung dengan mereka di kantor virtual. Facebook telah meluncurkan aplikasi pertemuan untuk perusahaan yang disebut Horizon Workrooms untuk digunakan dengan headset Oculus VR-nya.

Bagi mereka yang mampu membelinya, pengguna akan bisa berpindah di antara dunia virtual yang dibuat oleh perusahaan yang berbeda. Konsep metaverse bisa membantu kita mengatur masyarakat kita dengan lebih produktif. Standar dan protokol bersama yang menghubungkan dunia virtual dan augmented reality menjadi satu metaverse terbuka dapat membantu orang bekerja sama dan mengurangi upaya duplikasi.

Internet telah berhasil menghubungkan orang-orang di seluruh dunia dan berfungsi sebagai semacam Perpustakaan Alexandria modern untuk menyimpan banyak pengetahuan. Namun, internet juga telah meningkatkan privatisasi ruang publik, mengundang iklan ke setiap sudut kehidupan kita, mengikat kita ke beberapa perusahaan raksasa yang lebih kuat dari banyak negara, dan menyebabkan dunia virtual mengalahkan dunia fisik melalui kerusakan lingkungan.

Gagasan utama tentang metaverse, dengan menggeser lebih banyak lagi kehidupan kita ke platform umum, memperluas masalah ini ke tingkat yang lebih dalam.

Sumber:

  • https://www.freepik.com/free-vector/holographic-display-isometric-neon-digital-futuristic-technology-user-interface-development-design_4102885.htm#fromView=search&page=1&position=1&uuid=1bbac19b-5725-4f2e-8e3c-5dc44cc19b02
1
Silahkan berkirim pesan kepada kami

Saluran ini khusus untuk informasi PMB, Untuk informasi selain PMB silahkan menghubungi Customer Service kami di nomer telepon.
0274-434-22-88
atau silahkan mengakses laman
https://almaata.ac.id/customer-service/
Terimakasih.