Kisah Sahabat Utsman bin Mazh’un yang Dinasehati oleh Nabi untuk Seimbang dalam Ibadah

Kisah Sahabat Utsman bin Mazh’un yang Dinasehati oleh Nabi untuk Seimbang dalam Ibadah

Universitas Alma Ata – Bro, kamu tahu nggak siapa Utsman bin Mazh’un? Dia adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang luar biasa, bro! Kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya memang seperti panduan penting bagi kita. Para sahabat ini seperti prajurit setia yang selalu siap bertempur, menunggu instruksi dari pemimpin mereka, Nabi Muhammad SAW. Buat yang penasaran, kamu bisa cari tahu lebih banyak di Universitas Alma Ata. Ini bisa jadi tempat yang bagus untuk belajar lebih lanjut, bro!

Tapi jangan dibayangkan kalau para sahabat itu sempurna. Mereka juga manusia dengan karakter yang beragam. Salah satu sifat yang bisa kita pelajari dari mereka adalah keteguhan dalam mengikuti perintah. Beberapa dari mereka bahkan sampai melampaui batas dan langsung dinasehati oleh Nabi Muhammad SAW. Ada pelajaran penting dari kisah Utsman bin Mazh’un yang dinasehati oleh Nabi untuk seimbang dalam ibadah, bahwa berlebihan itu tidak baik dan bisa membawa dampak negatif.

Salah satu tokoh yang patut dicontoh adalah Utsman bin Mazh’un. Dia adalah sahabat dari kaum Muhajirin dengan nama lengkap Utsman bin Mazh’un bin Hubaib bin Wahab bin Hudzafah bin Jumah bin Amr bin Husyaish bin Ka’ab Al-Jumahi. Dia biasa dipanggil Abu Saib. Dalam bukunya, Ad-Dzahabi menyebutkan Utsman bin Mazh’un sebagai salah satu pemimpin kaum Muhajirin, sahabat Allah, dan sangat beruntung karena Nabi Muhammad SAW sendiri yang memimpin shalat jenazahnya ketika dia meninggal. Keren, kan?

مِنْ سَادَةِ المُهَاجِرِيْنَ، وَمِنْ أَوْلِيَاءِ اللهِ المُتَّقِيْنَ، الَّذِيْنَ فَازُوا بِوَفَاتِهِم فِي حَيَاةِ نَبِيِّهِم، فَصَلَّى عَلَيْهِم, وَكَانَ أَبُو السَّائِبِ -رَضِيَ اللهُ عَنْهُ- أَوَّلَ مَنْ دُفِنَ بِالبَقِيْعِ Terjemahan: “Dia adalah salah satu pemimpin kaum Muhajirin, salah satu kekasih Allah yang bertakwa, dan salah satu yang beruntung karena meninggal pada masa Nabi mereka, sehingga Nabi mendoakannya. Dia adalah yang pertama dimakamkan di Baqi’.” (Ad-Dzhabi, Siyaru A’lamin Nubala, [Beirut: Muassasah ar-Risalah], vol. I, halaman 153).

Guys, dengerin cerita seru tentang Utsman bin Mazh’un ini! Jadi, Utsman ini sangat obsesif dalam beribadah sampai-sampai dia minta izin kepada Nabi Muhammad untuk menceraikan istrinya! Gila, kan? Sepertinya dia begitu bersemangat untuk fokus sepenuhnya pada ibadah. Mungkin dia terlalu berpikir keras, sampai membuat keputusan radikal seperti itu? Tapi memang benar, bro, hidup harus seimbang antara ibadah dan keluarga. Yuk, kita lihat bagaimana kisah Utsman bin Mazh’un ini berlanjut!

أَنَّهُ قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَوْ أَذِنْتَ لِي فَطَلَّقْتُ خَوْلَةَ، وَتَرَهَّبْتُ وَاخْتَصَيْتُ وَحَرَّمْتُ اللَّحْمَ، وَلَا أَنَامُ بِلَيْلٍ أَبَدًا، وَلَا أُفْطِرُ بِنَهَارٍ أَبَدً Terjemahan: “Utsman berkata (meminta izin) kepada Nabi SAW: ‘Jika Anda mengizinkan, saya akan menceraikan Khaulah. Saya akan menjadi rahib (tidak menikah), saya akan mengasingkan diri, melarang diri saya makan daging, tidak akan tidur di malam hari (untuk beribadah), dan akan berpuasa setiap hari (tidak makan di siang hari) selamanya.” (Al-Qurtubi, Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, [Kairo, Darul kutub al-Misriyah, edisi ke-2, 1964], vol. XVIII, halaman 87).

Wow, guys! Ini kelanjutan cerita menarik tentang Utsman bin Mazh’un. Ketika dia meminta izin kepada Nabi Muhammad untuk menceraikan istrinya agar bisa fokus pada ibadah, Nabi memberikan teguran keras! Nabi Muhammad menjelaskan kepada Utsman bahwa apa yang dia lakukan bukan bagian dari sunnah dan bukan ajaran Islam. Wah, sepertinya Utsman mendapat teguran dari Nabi, kan? Ini juga menarik melihat bagaimana Nabi Muhammad mengingatkan kita untuk tetap pada jalur sesuai ajaran Islam, guys!

فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ مِنْ سُنَّتِي النِّكَاحَ وَلَا رَهْبَانِيَّةَ فِي الْإِسْلَامِ إِنَّمَا رَهْبَانِيَّةُ أُمَّتِي الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَخِصَاءُ أُمَّتِي الصَّوْمُ وَلَا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ. وَمِنْ سُنَّتِي أَنَامُ وَأَقُومُ وَأُفْطِرُ وَأَصُومُ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي Terjemahan: “Nabi Muhammad SAW berkata: ‘Bagian dari sunnahku adalah menikah, tidak ada kehidupan rahib dalam Islam. Kehidupan rahib di umatku adalah berjihad di jalan Allah, dan keabstinan di umatku adalah puasa. Jangan larang hal-hal baik yang Allah izinkan untukmu. Bagian dari sunnahku adalah tidur, bangun, berbuka puasa, dan berpuasa. Barangsiapa tidak menyukai sunnahku, dia bukan dari golonganku.” (Al-Qurtubi, halaman 87).

Guys! Dari cerita menarik di atas, Nabi Muhammad SAW mengajarkan pelajaran penting kepada umat Islam! Pada dasarnya, kita diajarkan untuk tetap moderat dalam segala hal, termasuk ibadah. Kisah Utsman bin Mazh’un yang dinasehati oleh Nabi untuk seimbang dalam ibadah menyoroti bahwa berlebihan itu tidak baik dan bisa berdampak negatif.

Ini sejalan dengan nasihat Salman Al-Farisi kepada Abu Darda, yang diakui dan dikonfirmasi (sunnah taqririyah) oleh Nabi Muhammad SAW. Sepertinya Nabi Muhammad memberitahu kita, guys, untuk melakukan segalanya dengan seimbang, agar hidup kita tetap harmonis dan tidak berlebihan. Buat yang penasaran, kamu bisa cari tahu lebih banyak di Universitas Alma Ata. Ini bisa jadi tempat yang bagus untuk belajar lebih lanjut, guys! 🤘

Sumber:

  • https://islam.nu.or.id/hikmah/kisah-sahabat-utsman-bin-mazh-un-ditegur-nabi-agar-proporsional-beribadah-SAlkj
  • https://www.freepik.com/free-ai-image/full-shot-ninja-wearing-equipment_81007593.htm#fromView=search&term=depict+an+animation+of+someone+being+reprimanded+islamic&track=ais_ai_generated&regularType=ai&page=2&position=6&uuid=04079f98-86f3-4356-b1d3-76af74f1cd02
1
Silahkan berkirim pesan kepada kami

Saluran ini khusus untuk informasi PMB, Untuk informasi selain PMB silahkan menghubungi Customer Service kami di nomer telepon.
0274-434-22-88
atau silahkan mengakses laman
https://almaata.ac.id/customer-service/
Terimakasih.