Universitas Alma Ata – Apendiks, sering disebut sebagai usus buntu, adalah organ kecil berbentuk jari yang berada di bagian kanan bawah usus besar. Panjangnya sekitar 5 hingga 10 cm dan menyerupai kantung yang menempel pada usus besar. Fungsi apendiks belum sepenuhnya dipahami, tetapi banyak orang dapat hidup tanpa apendiks tanpa masalah kesehatan yang berarti.
Peradangan apendiks, atau apendisitis, adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera. Jika apendiks meradang, dapat menyebabkan penyumbatan, pembengkakan, dan berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan benar.
Pengobatan apendisitis biasanya melalui operasi yang dapat dilakukan dengan bedah terbuka atau laparoskopi. Apendektomi laparoskopi menggunakan alat berbentuk selang panjang yang dilengkapi dengan kamera dan lampu di ujungnya.
Prosedur Apendektomi Laparoskopi
Dokter bedah akan membuat sayatan kecil di dekat pusar untuk memasukkan alat yang disebut port. Port ini menciptakan lubang untuk mengisi perut dengan gas, memberikan ruang bagi dokter untuk melakukan operasi. Selanjutnya, kamera kecil dimasukkan melalui port, menampilkan gambar organ dalam perut pada layar di ruang operasi. Dengan bantuan kamera ini, dokter dapat melihat organ dalam perut dengan jelas dan memudahkan pengangkatan apendiks.
Keuntungan Apendektomi Laparoskopi
Apendektomi laparoskopi menawarkan beberapa keuntungan:
- Tindakan ini minimal invasif karena hanya memerlukan sayatan kecil, mengurangi rasa nyeri, dan mempercepat waktu pemulihan dibandingkan dengan apendektomi terbuka yang membutuhkan sayatan lebih besar dan waktu pemulihan lebih lama.
- Teknik ini menggunakan alat dan kamera kecil yang dimasukkan melalui sayatan kecil, sedangkan apendektomi terbuka memerlukan satu sayatan besar di area apendiks.
Sumber:
- https://herminahospitals.com/id/articles/inovasi-bedah-terkini-laparoskopi-apendiktomi
- https://www.freepik.com/free-photo/doctors-preparing-surgical-procedure_14008857.htm#fromView=search&page=1&position=1&uuid=a9f1f8a5-0208-425b-83ee-8d00fb296e7a
