Flu burung atau avian influenza, meski dikenal sebagai penyakit yang lebih sering menyerang burung, ternyata juga bisa menular ke manusia. Meskipun kasusnya jarang, flu burung dapat menyebabkan infeksi yang cukup parah dan berisiko mengancam kesehatan. Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat melaporkan kasus pertama infeksi flu burung pada manusia yang mengakibatkan kondisi serius di California.
Kondisi ini mengingatkan kita betapa pentingnya untuk mengenali gejala flu burung pada manusia lebih awal. Semakin cepat kita mengidentifikasinya, semakin cepat pula kita bisa mendapatkan penanganan medis yang tepat. Jadi, lebih baik waspada sejak dini untuk menghindari potensi dampak buruk dari flu burung.
Gejala Flu Burung pada Manusia
Gejala flu burung pada manusia sering kali mirip dengan gejala flu biasa, namun cenderung lebih parah. Berikut ini adalah beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
- Demam Tinggi
Demam mendadak dengan suhu tubuh yang melebihi 38 derajat Celsius biasanya menjadi gejala awal infeksi flu burung. - Batuk
Batuk, baik yang kering maupun berdahak, sering muncul pada tahap awal infeksi. - Sakit Tenggorokan
Rasa nyeri atau ketidaknyamanan di tenggorokan merupakan gejala yang juga sering dialami. - Sesak Napas
Kesulitan bernapas menandakan bahwa virus telah menyerang saluran pernapasan bawah. - Nyeri Otot dan Kelelahan
Rasa lelah yang ekstrem dan nyeri otot adalah gejala lain yang dapat terjadi. - Mata Merah atau Konjungtivitis
Pada beberapa kasus, penderita flu burung juga mengalami iritasi atau mata merah.
Gejala-gejala ini umumnya muncul dalam waktu 2 hingga 8 hari setelah seseorang terpapar virus flu burung. Jika Anda mengalami gejala tersebut, terutama setelah kontak dengan unggas atau berada di daerah yang terdampak wabah flu burung, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: https://almaata.ac.id/batuk-rejan-adalah-infeksi-bakteri-yang-menyerang-saluran-pernapasan/
Bagaimana Flu Burung Menular ke Manusia?
Penularan flu burung ke manusia umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Selain itu, virus ini dapat menyebar melalui lingkungan yang terkontaminasi, seperti kandang unggas atau area dengan kotoran unggas. Sentuhan fisik dengan permukaan yang terkontaminasi, seperti peralatan atau benda yang telah terkena virus flu burung, juga bisa menyebabkan penularan.
Penularan antar manusia sangat jarang terjadi, tetapi potensi mutasi virus tetap menjadi perhatian serius karena dapat meningkatkan risiko penyebaran.
Cara Mencegah Flu Burung
Untuk melindungi diri dari flu burung, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa diikuti:
- Cuci Tangan dengan Sabun
Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menyentuh unggas atau berada di sekitar lingkungan unggas. - Hindari Kontak dengan Unggas Sakit
Usahakan untuk tidak menyentuh unggas yang terlihat sakit atau unggas liar. - Memasak Daging dan Telur dengan Matang Sempurna
Pastikan daging unggas dan telur dimasak dengan suhu minimal 74 derajat Celsius dan telur hingga benar-benar matang. - Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Saat berinteraksi dengan unggas, gunakan masker, sarung tangan, dan pakaian pelindung untuk meminimalisir risiko. - Jaga Kebersihan Lingkungan
Pastikan untuk membersihkan kandang unggas secara rutin guna mencegah penyebaran virus. - Hindari Pasar Unggas Hidup
Jika memungkinkan, hindari pasar unggas hidup, terutama di daerah yang sudah melaporkan kasus flu burung.
Dengan memahami gejala, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan flu burung, kita bisa lebih waspada dan melindungi diri dari potensi infeksi. Jangan lupa untuk selalu mengikuti protokol kesehatan dan informasi terkini mengenai flu burung agar tetap aman.
Penulis : Sindy
Sumber Referensi : https://health.kompas.com/read/24L20080000668/apa-saja-gejala-flu-burung-pada-manusia-berikut-6-daftarnya-?source=bacajuga&engine=C