Foto oleh Kampus Production: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-masyarakat-rakyat-manusia-8636598/
Universitas Alma Ata- Pandemi COVID-19 telah membawa dampak besar bagi sektor pendidikan, salah satunya dalam bentuk learning loss. Learning loss merujuk pada penurunan keterampilan dan pengetahuan siswa akibat pembelajaran jarak jauh yang kurang efektif dan minimnya interaksi dengan guru. Untuk mengatasi permasalahan ini, berbagai solusi dapat diterapkan guna membantu siswa mengejar ketertinggalan mereka. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil.
1. Merancang Kurikulum yang Fleksibel
Kurikulum yang fleksibel sangat penting untuk mengatasi learning loss. Kurikulum ini harus disesuaikan dengan kemampuan siswa setelah masa pandemi. Dengan pendekatan ini, siswa tidak akan merasa terbebani dengan materi yang tertinggal dan dapat belajar secara bertahap. Kerja sama antara sekolah dan guru dalam merancang kurikulum yang memprioritaskan pembelajaran dasar juga sangat diperlukan.
2. Memanfaatkan Teknologi Digital
Teknologi digital telah menjadi kunci selama pembelajaran daring selama pandemi. Untuk mengatasi learning loss, pemanfaatan platform pembelajaran online, video pembelajaran, dan aplikasi edukatif harus tetap dilakukan. Akses yang merata terhadap perangkat dan internet juga penting agar semua siswa dapat memanfaatkan sumber daya ini dengan baik.
3. Menyediakan Program Pembelajaran Remedial
Program remedial sangat penting bagi siswa yang kesulitan mengejar ketertinggalan. Program ini bisa dilaksanakan di luar jam sekolah atau selama liburan. Fokus dari pembelajaran remedial adalah mengulang materi yang belum dipahami siswa, sehingga mereka lebih siap untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
4. Pendekatan Pembelajaran yang Personal
Setiap siswa memiliki kecepatan dan gaya belajar yang berbeda. Oleh karena itu, guru perlu menerapkan pendekatan yang personal dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Evaluasi berkala terhadap kemajuan siswa juga penting agar intervensi dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan mereka.
5. Meningkatkan Keterlibatan Orang Tua
Peran orang tua dalam proses pembelajaran sangat penting, terutama selama pandemi. Setelah pandemi, keterlibatan orang tua harus tetap ditingkatkan dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah. Dukungan orang tua dalam menyelesaikan tugas sekolah akan mempercepat proses pemulihan learning loss.
6. Memperhatikan Kesehatan Mental Siswa
Kesehatan mental siswa juga tidak kalah penting. Tekanan yang dirasakan siswa selama pandemi dapat memengaruhi kemampuan belajar mereka. Oleh karena itu, sekolah perlu menyediakan dukungan psikologis, seperti konseling atau program kesejahteraan siswa, agar mereka dapat belajar dengan tenang.
7. Melakukan Evaluasi dan Monitoring Terus-Menerus
Proses evaluasi dan monitoring yang berkelanjutan sangat diperlukan dalam mengatasi learning loss. Guru harus melakukan penilaian berkala untuk menilai sejauh mana siswa berhasil mengejar ketertinggalan. Hasil evaluasi ini akan membantu guru dalam menyesuaikan strategi pengajaran agar lebih efektif.
Kesimpulan
Mengatasi learning loss pada siswa pascapandemi memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk sekolah, guru, orang tua, dan pemerintah. Dengan langkah-langkah seperti merancang kurikulum yang fleksibel, memanfaatkan teknologi digital, menyediakan program remedial, dan memperhatikan kesehatan mental siswa, kita dapat mengatasi masalah ini secara efektif. Upaya ini akan membantu siswa kembali pada jalur pembelajaran yang optimal dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di masa depan.
Author : Subkhi Mashadi
Foto oleh Kampus Production: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-masyarakat-rakyat-manusia-8636598/
https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-masyarakat-rakyat-manusia-8636598/
