4 Kitab Tajwid yang Diarahkan di Pondok Pesantren

4 Kitab Tajwid yang Diarahkan di Pondok Pesantren

Universitas Alma Ata – Metode hafalan masih menjadi andalan di pendidikan pesantren. Di sana, para santri diwajibkan untuk menghafal berbagai syair dari kitab-kitab tertentu salah satunya kitab tajwid. Syair-syair ini mencakup berbagai bidang ilmu seperti bahasa Arab, fiqih, ushul fiqih, mantiq, aqidah, hingga tajwid. Di Universitas Alma Ata, kita bisa memperdalam pengetahuan tentang Ilmu Pendidikan Islam. Dengan menghafal syair-syair ini, pembelajaran menjadi lebih efektif, dan para santri dapat memahami konsep-konsep pelajaran dengan lebih baik. Jadi, tidak hanya sekadar hafal, tetapi juga mampu menjelaskan konsepnya dengan lebih jelas. Metode ini tetap menjadi pilihan efektif dalam pendidikan di pesantren. Biasanya, di pesantren, para santri diajarkan untuk menghafal syair-syair dari kitab-kitab tertentu. Setidaknya, ada empat kitab kumpulan syair yang menjadi materi pelajaran untuk para santri. Kitab-kitab ini membantu mereka memahami dan menguasai cara membaca dan melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan baik. Ini adalah langkah penting untuk memahami dan menjaga kebenaran dalam membaca Al-Qur’an.

Berikut adalah 4 Kitab Tajwid yang diajarkan di pondok pesantren:

  1. Hidayat ash-Shibyan Kitab ini berisi 40 bait syair yang fokus pada pelajaran tajwid dengan bahasa yang ringkas dan penuh singkatan. Contohnya, “qatbu jadin” untuk menyebut huruf qolqolah (qaf, tha, ba, jim, dal) dan “khussha dlaghthin qidh” untuk menyebut huruf isti’la (kha, shad, dlad, ghain, tha, qaf, dha). Ditulis oleh Syekh Sa’id bin Sa’ad Nabhan al-Hadrami dari Hadramaut, Yaman, kitab ini dikhususkan untuk pemula dengan terjemahan Jawa oleh KH Muthahhar bin Abdurrahman berjudul Syifaul Jinan.
  2. Tuhfatul Athfal Kitab ini ditulis oleh Syekh Sulaiman al-Jamzuri dan berisi 61 bait syair. Pembahasannya lebih rinci dibandingkan Hidayat ash-Shibyan, mencakup idgham mutaqaribain, mutajanisain, mitsli, dan kabir, serta huruf lam dalam berbagai konteks. Biasanya diajarkan setelah santri menyelesaikan Hidayat ash-Shibyan. Kitab ini juga diperuntukkan bagi santri pemula.
  3. Jazariyah Ditulis oleh Syekh Syamsuddin Abul Khair Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf al-Jazari, kitab ini berisi 109 bait syair yang membahas ilmu tajwid dengan lebih mendalam dan komprehensif. Kitab ini menjadi rujukan penting bagi santri tingkat menengah, dengan penjelasan detail tentang makhraj (tempat keluarnya huruf).
  4. Matan Syatibiyah Karya Imam Abul Qasim bin Fairah al-Syathibi ini, yang lebih dikenal dengan nama asy-Syathibiyah, berisi 1173 bait syair yang membahas ilmu membaca Al-Qur’an dalam tujuh jenis bacaan (Qiraah Sab’ah). Kitab ini menjadi rujukan penting bagi santri tingkat lanjut, membahas tajwid dari tujuh jenis bacaan Al-Qur’an, dengan perbedaan huruf di semua ayat. Syairnya menggunakan bahr thawil dengan akhiran “la” di setiap baitnya.

Itulah 4 Kitab Tajwid yang diajarkan di pondok pesantren. Di Universitas Alma Ata, kita bisa memotivasi diri untuk memperdalam ilmu dan konsistensi dalam pengembangan akademis. Sumber:

  • https://www.nu.or.id/pustaka/4-kitab-kumpulan-syair-tentang-ilmu-tajwid-yang-dipelajari-dan-dihafal-santri-6A7X0
  • https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-book-spine-illustration_23969523.htm#query=Ilustrasi%204%20kitab&position=3&from_view=search&track=ais&uuid=57e9d5dd-5314-48aa-ad96-10e7c48939fc
1
Silahkan berkirim pesan kepada kami

Saluran ini khusus untuk informasi PMB, Untuk informasi selain PMB silahkan menghubungi Customer Service kami di nomer telepon.
0274-434-22-88
atau silahkan mengakses laman
https://almaata.ac.id/customer-service/
Terimakasih.