Tahun Baru Hijriah: Memahami Awal Baru dalam Kalender Islam

Tahun Baru Hijriah: Memahami Awal Baru dalam Kalender Islam

Oleh: Dr. Ahmad Salim, M.Pd.

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Alma Ata Yogyakarta

Universitas Alma Ata – Tahun baru hijriah atau yang lebih dikenal juga dengan tahun baru Islam menandai awal bulan pertama kalender Hijriah. Kelahiran tahun baru ini mendasarkan pada peristiwa besar yakni hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi, sebuah peristiwa yang mempunyai arti penting dalam sejarah Islam. Pada konteks Indonesia, perayaan tahun baru hijriah kali ini (1446 H) tidak hanya bermakna spiritual dan historis bagi umat Islam. tetapi juga bertepatan dengan periode penting bagi orang tua dan siswa untuk memilih sekolah atau perguruan tinggi sebagai keberlanjutan dari jenjang pendidikannya. Sebagian dari mereka tersibukkan dengan kebingungan untuk menentukan sekolah atau perguruan tinggi berstatus negeri atau swasta dengan segala kekomplekkan yang menyertainya.

Penelitian menunjukkan bahwa meskipun sekolah negeri umumnya memiliki skor ujian nasional yang lebih tinggi, sekolah swasta tidak kalah dalam hal lain. Sekolah swasta sering kali menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dan program pendidikan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa.[1] Selain itu, lulusan sekolah swasta menunjukkan performa yang lebih baik di pasar tenaga kerja. Relitas terkait lulusan yang kompetitif ini menunjukkan bahwa pendidikan di sekolah swasta dapat memberikan keuntungan kompetitif di dunia kerja.[2] Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah kualitas manajemen dan sumber daya di beberapa sekolah swasta. Penelitian menunjukkan bahwa sekolah swasta cenderung lebih efisien dalam pengelolaan dan sering kali memberikan kualitas pendidikan yang lebih baik meskipun dengan dana yang lebih sedikit.[3] Ini terutama penting bagi keluarga berpenghasilan rendah yang mencari pendidikan berkualitas dengan biaya terjangkau.

Selain itu, peran sekolah swasta dalam memberikan akses pendidikan kepada keluarga berpenghasilan rendah sangat signifikan. Banyak sekolah swasta yang menawarkan biaya yang lebih terjangkau dan persyaratan pendaftaran yang lebih fleksibel dibandingkan sekolah negeri, membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi banyak keluarga.[4] Dalam konteks perguruan tinggi, perguruan tinggi swasta juga memainkan peran penting dalam menyediakan pendidikan tinggi yang berkualitas. Meskipun ada persepsi bahwa perguruan tinggi negeri lebih unggul, banyak perguruan tinggi swasta yang menunjukkan kualitas pendidikan yang setara atau bahkan lebih baik dalam beberapa aspek, terutama dalam hal inovasi dan kerjasama dengan banyak lembaga termasuk industri.

Memasuki Tahun Baru Hijriah, simbolisasi hijrah Nabi Muhammad SAW menegaskan pentingnya transformasi dan kebebasan, yang juga tercermin dalam pilihan pendidikan di Indonesia. Sekolah dan perguruan tinggi swasta, dengan program pendidikan yang fleksibel dan adaptif, seringkali menghasilkan lulusan yang lebih siap berkompetisi di pasar kerja, menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam manajemen sumber daya dan inovasi pendidikan. Kelebihan ini menjadikan sekolah dan perguruan tinggi swasta menjadi pilihan yang lebih menguntungkan jangka panjang bagi keluarga yang mencari pendidikan berkualitas tinggi dengan biaya terjangkau.

 

Referensi:

Bedi, Arjun S., dan Ashish Garg. “The effectiveness of private versus public schools: the case of Indonesia.” Journal of Development Economics 61, no. 2 (1 April 2000): 463–94. https://doi.org/10.1016/S0304-3878(00)00065-1.

Hendajany, Nenny. “The Effectiveness of Public vs Private Schools in Indonesia.” Journal of Indonesian Applied Economics 6, no. 1 (26 Desember 2016): 66–89. https://doi.org/10.21776/ub.jiae.2016.006.01.4.

James, Estelle, Elizabeth M. King, dan Ace Suryadi. “Finance, management, and costs of public and private schools in Indonesia.” Economics of Education Review, The economics of education in developing countries – The Manchester symposium, 15, no. 4 (1 Oktober 1996): 387–98. https://doi.org/10.1016/S0272-7757(96)00035-0.

Stern, Jonathan M. B., dan Thomas M. Smith. “Private secondary schools in Indonesia: What is driving the demand?” International Journal of Educational Development 46 (1 Januari 2016): 1–11. https://doi.org/10.1016/j.ijedudev.2015.11.002.

[1] Nenny Hendajany, “The Effectiveness of Public vs Private Schools in Indonesia,” Journal of Indonesian Applied Economics 6, no. 1 (26 Desember 2016): 66–89, https://doi.org/10.21776/ub.jiae.2016.006.01.4.

[2] Arjun S. Bedi dan Ashish Garg, “The effectiveness of private versus public schools: the case of Indonesia,” Journal of Development Economics 61, no. 2 (1 April 2000): 463–94, https://doi.org/10.1016/S0304-3878(00)00065-1.

[3] Estelle James, Elizabeth M. King, dan Ace Suryadi, “Finance, management, and costs of public and private schools in Indonesia,” Economics of Education Review, The economics of education in developing countries – The Manchester symposium, 15, no. 4 (1 Oktober 1996): 387–98, https://doi.org/10.1016/S0272-7757(96)00035-0.

[4] Jonathan M. B. Stern dan Thomas M. Smith, “Private secondary schools in Indonesia: What is driving the demand?,” International Journal of Educational Development 46 (1 Januari 2016): 1–11, https://doi.org/10.1016/j.ijedudev.2015.11.002.

https://www.freepik.com/free-photo/morocco-old-several-hipster-sky_1051683.htm#fromView=search&page=1&position=27&uuid=1a613c2b-e71e-4a10-b46f-fc10f8351f17

1
Silahkan berkirim pesan kepada kami

Saluran ini khusus untuk informasi PMB, Untuk informasi selain PMB silahkan menghubungi Customer Service kami di nomer telepon.
0274-434-22-88
atau silahkan mengakses laman
https://almaata.ac.id/customer-service/
Terimakasih.