Smartwatch Jadi Alat Pantau Kesehatan Harian
Universitas Alma Ata – Smartwatch kini lebih dari sekadar penunjuk waktu. Mereka juga memantau detak jantung, kadar oksigen darah (SpO2), dan pola tidur secara real-time. Selain itu, fitur pengingat aktivitas—seperti alarm saat terlalu lama duduk—membantu pengguna tetap aktif dan sehat. Dengan aplikasi pendamping, pengguna bisa melihat tren kesehatan harian mereka.
Selain itu, beberapa model smartwatch terintegrasi dengan e-Kart, pembayaran nirsentuh, dan bahkan mendeteksi kejatuhan atau gangguan kesehatan mencegah risiko serius. Berkat desainnya yang elegan, perangkat ini cocok digunakan dalam berbagai aktivitas, dari olahraga hingga pertemuan bisnis—sehingga menjadi aksesori sekaligus alat medis ringan.
Implementasi teknologi wearable ternyata efektif menurunkan gaya hidup sedentary. Sebuah studi dari Universitas Indonesia menunjukkan bahwa penggunaan Wearable Activity Tracker mendorong pengguna untuk bergerak lebih aktif. Riset ini juga menyoroti pentingnya notifikasi dan pengingat agar pengguna mendapat insentif bergerak saat duduk terlalu lama.
Karena itu, smartwatch masuk ke dalam jajaran teknologi harian wajib bagi masyarakat urban. Selain memudahkan akses informasi, perangkat ini membantu membentuk kebiasaan sehat. Meski begitu, tantangannya masih meliputi masa pakai baterai dan keamanan data, yang terus diperbaiki oleh produsen.
Penulis: Aizan
Sumber Berita: https://www.jawapos.com/kesehatan/015995325/teknologi-wearable-tren-kesehatan-di-indonesia-yang-semakin-diminati?utm_source=chatgpt.com#goog_rewarded
Sumber Gambar: https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/0x0/webp/photo/p2/01/2025/05/10/healthcare-9444655_1280-2113842593.jpg
