Universitas Alma Ata – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI telah menjalankan program tahunan berupa World Class Professor (WCP) atau Profesor Kelas Dunia sejak 2017 silam. Penerima program WCP berkolaborasi dengan profesor kelas dunia dari berbagai perguruan tinggi ternama untuk mempublikasikan karyanya pada jurnal internasional bereputasi tinggi dan mengundang profesor mitra sebagai visiting professor ke perguruan tinggi di Indonesia. Tak banyak dosen ataupun profesor yang beruntung mendapatkan hibah WCP dari pemerintah, dan Rektor Universitas Alma Ata (UAA) yakni, Prof. Dr. Hamam Hadi, berkesempatan mendapatkan hibah WPC di tahun ini.
Terkait hal tersebut, Humas UAA, Lisa Yunanti menjelaskan, untuk bisa menerima hibah tersebut seorang dosen harus berpendidikan S3, mempunyai score skopus minimal 3, dan dalam 3 tahun terakhir mempunyai track record sebagai penulis pertama publikasi karya ilmiah yang terbit pada jurnal internasional yang terindek scopus minimal 3. Tidak hanya itu, yang bersangkutan juga pada saat itu mempunyai draft manuskrip yang sudah layak dan siap dipublikasikan pada jurnal internasional terindek scopus Q 1. “Pun begitu dilengkapi semua, tidak semua orang bisa mendapatkan karena persaingannya ketat. Tentunya kualitas karya ilmiah yang akan dipublikasikan dan juga luaran lain dari kegiatan tersebut sangat dipertimbangkan,” ujarnya Selasa (22/8/2023).
Adapun diungkapkan oleh Lisa, bahwa selama ini Prof Hamam telah tiga kali mendapatkan hibah tersebut, yaitu pada tahun 2018, 2021, dan tahun 2023 ini. Dengan hibah WCP, kali ini Prof Hamam mempunyai kewajiban menulis bersama koleganya dari the Johns Hopkins University minimal 1 manuskrip yang harus diterbitkan pada jurnal internasional terindek scopus Q1.
Di samping itu, melalui hibah tersebut Prof Hamam juga mengembangkan proposal penelitian bersama untuk mendapat dana dari donor internasional. “Tentu tidak mudah langkah tersebut karena harus lolos seleksi yang sangat ketat untuk mendapatkan dana tersebut,” imbuhnya Lisa mengungkapkan dengan track record dan pengalaman panjang baik dari Prof Hamam maupun koleganya dari the Johns Hopkins University (JHU), ia berharap proposal penelitian tersebut berhasil didanai donor internasional.
“Melalui hibah WCP tersebut, Prof Hamam juga berkesempatan mengundang koleganya dari JHU untuk hadir ke Yogyakarta,” katanya. Menurut rencana, Prof Joel Gittelsohns dari JHU akan hadir di Yogyakarta sebagai speaker pada acara the 5th Asia-Pacific Partnership on Health and Nutrition Improvement (APHNI) Conference yang akan diselenggarakan oleh Universitas Alma Ata pada 25 Oktober 2023. Pada 5th APHNI Conferènce nanti, selain mengundang narasumber dari JHU juga mengundang narasumber top lainnya baik dari dalam negeri maupun luar negeri. “Semoga Prof Hamam dapat menyelesaikan rangkaian kegiatan hibah WCP 2023 tersebut dengan lancar dan sukses serta penuh barokah dan manfaat bagi masyarakat luas,” ungkap lisa selaku Humas Universitas Alma Ata.