Universitas Alma Ata – Pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat lokal. Pengamat Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia, Firman Kurniawan, menekankan bahwa AI yang dikembangkan di negara maju tidak selalu cocok diterapkan di Indonesia karena perbedaan budaya dan kebutuhan masyarakat.
Firman menyarankan pembentukan lembaga khusus yang bertugas mengkaji, merencanakan, dan menerapkan teknologi AI yang relevan dengan kondisi Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat mengenai pemanfaatan AI agar adopsi teknologi ini dapat berjalan dengan efektif dan bertanggung jawab.
Presiden Joko Widodo dalam pidatonya juga menyoroti pentingnya adopsi teknologi digital dan AI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Beliau menekankan bahwa strategi yang tepat dalam mengadopsi teknologi ini dapat memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Dengan potensi sumber daya manusia yang kompeten, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan AI yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Namun, hal ini memerlukan perencanaan yang matang, evaluasi yang terkoordinasi, dan kepemimpinan teknologi yang visioner untuk mewujudkan pengembangan AI yang inklusif dan berkelanjutan.
Penulis: Aizan
Sumber Berita: https://www.tempo.co/politik/top-3-tekno-berita-hari-ini-kritik-sekolah-jam-5-pagi-bahaya-teknologi-ai-211923
