Universitas Alma Ata – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Alma Ata (UAA) dan SEAMEO SEAMOLEC menyelenggarakan The 1st Alma Ata International Conference on Education (AAICE) pada Sabtu (16/9/2023) dengan tema,” Education for Sustainable Development Awareness toward Society 5.0.”
Konferensi yang digelar di Lantai 9, Menara Al Musthofa Universitas Alma Ata ini menghadirkan pakar pendidikan kelas dunia yang meliputi Dr. Wahyudi (Director of SEAMOLEC, Indonesia Prof. Masami Isoda, Ph.D (University of Tsukuba Jepang), Kok Min Ng, Ph.D (Casio Singapura), Prof. Dr. Tomita Akahiko (Wakayama University, Jepang), Muhammadafeefee Assalihee, Ph.D (Prince Songkla University, Thailand), Dr. Andreas Daniel Matt (Chief Executive Officer Bei Imaginary, Berlin, Jerman), dan Prof. Zsolt Lavicza (Johannes Kepler University, Austria).
“Pendidikan menjadi tantangan yang berat bagi generasi yang akan datang khususnya dalam menghadapi era revolusi industri 5.0. Revolusi Industri 5.0 lebih menitikberatkan pada integrasi antara teknologi canggih seperti AI, IoT, dan teknologi robot teknologi dengan keahlian manusia dan inovasi yang dapat mendorong perkembangan sistem produksi yang lebih efisien, fleksibel, berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan. Karena itu siapkanlah ilmu dan mental kalian dalam menghadapi masa depan, dengan terus belajar membuka wawasan dan hal yang baru,” ujar Rektor Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta, Prof Dr Hamam Hadi MS ScD saat membuka kegiatan ini.
Fokus permasalahan yang dibahas dalam konferensi ini meliputi pendidikan agama Islam, pendidikan dasar, dan pendidikan matematika. Konferensi ini juga diikuti para pemakalah dari berbagai negara yang meliputi Malaysia, Palestina, Filipina, Thailand, dan Austria yang mempresentasikan hasil risetnya dalam bidang pendidikan. Tidak ketinggalan pula para akademisi, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai Universitas di Indonesia juga hadir mempresentasikan hasil risetnya.
“Saya harapkan dengan mengikuti kegiatan ini mahasiswa Universitas Alma Ata Yogyakarta lebih siap menghadapi tantangan berat kedepan dengan tetap memegang teguh prinsip keIslaman dan budi pekerti Bangsa Indonesia,” pungkas Hamam. (*)