Mie instan? Makanan cepat saji yang satu ini sudah menjadi sahabat sejati banyak orang, terutama karena cara memasaknya yang super praktis dan rasanya yang nggak pernah gagal memanjakan lidah. Namun, meski praktis dan nikmat, ada baiknya kita nggak terlalu sering menjadikan mi instan sebagai menu utama, lho! Kebiasaan makan mi instan terlalu sering bisa membawa dampak negatif bagi tubuh kita. Penasaran apa saja? Yuk, simak bahaya yang mengintai di balik kebiasaan makan mie instan setiap hari.

  • Risiko Hipertensi dan Penyakit Jantung

Mi instan mengandung garam (natrium) yang sangat tinggi. Bahkan, satu porsi mi instan bisa memenuhi setengah dari kebutuhan natrium harian kita. Asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan meningkatkan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung, hingga stroke. Bagi mereka yang memiliki masalah jantung atau berisiko tinggi terhadap hipertensi, makan mi instan secara berlebihan bisa memperburuk kondisi tersebut dan memicu komplikasi serius.

  • Potensi Malnutrisi

Meski rasanya lezat, mi instan termasuk dalam makanan dengan kandungan gizi yang sangat rendah. Biasanya, mi instan tidak mengandung vitamin, protein, atau serat yang dibutuhkan tubuh. Jika dikonsumsi secara teratur, mi instan bisa menyebabkan kekurangan nutrisi penting. Di sisi lain, mi instan mengandung kalori yang tinggi, terutama dari karbohidrat olahan dan lemak jahat, yang bisa berujung pada peningkatan berat badan.

  • Risiko Diabetes

Mengonsumsi mi instan setiap hari juga berisiko menyebabkan gangguan metabolisme, yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya diabetes. Studi menunjukkan bahwa konsumsi mi instan secara teratur berhubungan dengan sindrom metabolik, yang mencakup diabetes, tekanan darah tinggi, kelebihan lemak tubuh, dan kadar kolesterol yang tidak normal.

  • Kadar Kolesterol Tinggi

Mi instan sering kali dibuat dengan minyak kelapa sawit atau minyak tidak sehat lainnya, yang kaya akan lemak jenuh dan lemak trans. Kedua jenis lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), yang berisiko menyebabkan aterosklerosis (penumpukan lemak di arteri). Kondisi ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Baca Juga: https://almaata.ac.id/5-minuman-hangat-penjaga-imun-di-tengah-musim-hujan/

Batas Aman Makan Mi Instan

Menurut dr. Denny Handoyo Kirana, spesialis onkologi, mi instan yang beredar di pasar sudah aman karena telah mendapat izin dari BPOM. Namun, untuk menjaga kesehatan, ia menyarankan agar mi instan hanya dikonsumsi maksimal dua kali dalam seminggu. “Jangan makan mi instan setiap hari. Cukup sesekali dalam seminggu,” kata dr. Denny.

Untuk mengurangi risiko kesehatan, Anda bisa memodifikasi mi instan dengan menambahkan sayuran, protein dari daging atau telur, serta sumber nutrisi lainnya. Ini dapat membantu membuat mi instan menjadi makanan yang lebih bergizi dan seimbang.

Dengan pemahaman tentang bahaya konsumsi mi instan yang berlebihan, kita bisa menikmati hidangan ini secara bijak tanpa mengorbankan kesehatan. Ingat, segala sesuatu yang berlebihan, bahkan yang enak sekalipun, bisa berdampak buruk bagi tubuh. Jadi, makan mi instan dengan porsi yang wajar dan jangan lupa untuk menyeimbangkannya dengan asupan gizi lainnya!

 

Author: Allif

Sumber Referensi : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7716804/4-alasan-nggak-boleh-makan-mi-instan-tiap-hari-bisa-begini-dampaknya 

Sumber Gambar : https://www.freepik.com/free-photo/flat-lay-ramen-noodles-soup-bowls-with-chopsticks_6161210.htm#fromView=search&page=2&position=0&uuid=48ee60a3-3468-4731-9052-fde6c58ddd14 

1
Hubungi Kami
Scan the code
Silakan kirim pesan kepada kami melalui saluran ini.

Saluran ini dikhususkan untuk informasi terkait Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB).
Untuk pertanyaan di luar PMB, silakan hubungi Customer Service kami melalui telepon di nomor:

📞 0274-434-22-88

Terima kasih atas perhatian Anda.