Universitas Alma Ata – Menjalani kehidupan sebagai mahasiswa kupugi (kuliah pulang pergi) memiliki tantangan tersendiri. Berbeda dengan mahasiswa yang tinggal di kos atau asrama, mahasiswa kupugi harus menghadapi perjalanan panjang setiap harinya untuk sampai ke kampus dan kembali ke rumah. Rutinitas ini tentu membutuhkan manajemen waktu yang baik serta stamina yang prima agar tetap bisa mengikuti perkuliahan dengan optimal.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi mahasiswa kupugi adalah durasi perjalanan yang terkadang tidak menentu. Kemacetan lalu lintas, kondisi transportasi umum yang penuh sesak, hingga cuaca yang tidak bersahabat menjadi faktor yang harus dihadapi setiap hari. Tidak jarang, mahasiswa kupugi harus berangkat lebih pagi dan pulang lebih malam dibanding teman-temannya yang tinggal di sekitar kampus. Hal ini membuat mereka harus pandai mengatur waktu untuk belajar, beristirahat, dan mengerjakan tugas.
Namun, di balik segala tantangan yang ada, menjadi mahasiswa kupugi juga memiliki keuntungan tersendiri. Salah satunya adalah bisa lebih menghemat biaya karena tidak perlu membayar uang sewa kos atau pengeluaran makan sehari-hari di luar rumah. Selain itu, mahasiswa kupugi juga tetap bisa merasakan kenyamanan tinggal bersama keluarga, yang tentunya memberikan dukungan emosional dalam menjalani kehidupan perkuliahan yang penuh dinamika.
Dengan segala lika-likunya, mahasiswa kupugi tetap bisa sukses menjalani perkuliahan asalkan memiliki strategi yang tepat. Disiplin dalam mengatur jadwal, menjaga kesehatan, serta tetap aktif dalam kegiatan akademik maupun non-akademik adalah kunci utama agar tetap bisa meraih prestasi meskipun harus berjuang melawan waktu dan jarak setiap harinya.
Penulis: Aizan Syalim