Kehamilan Berkualitas Dengan menghindati “4 Terlalu”

Kehamilan Berkualitas Dengan menghindati “4 Terlalu”

Oleh : Arantika Meidya Pratiwi, SST., M.Kes

Universitas Alma AtaKehamilan tidak ideal yang dikenal dengan 4T (umur ibu terlalu muda, umur ibu terlalu tua, terlalu dekat jarak kehamilan, dan terlalu banyak anak) merupakan kehamilan yang beresiko bagi keselamatan ibu dan anak. Kehamilan beresiko dapat menimbulkan berbagai masalah, bahkan dapat membahayakan keselamatan jiwa ibu dan janin. 

  • TERLALU MUDA

Dikatakan terlalu muda jika Ibu hamil pada usia <20 tahun. Kehamilan pada usia remaja mempunyai risiko medis yang cukup tinggi karena pada masa ini alat reproduksi belum cukup matang untuk melakukan fungsinya. Kehamilan remaja dapat menimbulkan risiko karena Rahim belum siap untuk mendukung kehamilan. Rahim baru siap melakukan fungsinya setelah umur 20 tahun, karena pada usia ini fungsi hormonal melewati masa kerjanya yang maksimal.

Dampak kehamilan pada usia muda antara lain :

  1. keguguran
  2. persalinan prematur
  3. bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
  4. anemia
  5. anak stunting
  6. mudah terjadi infeksi
  7. preeklamsi
  8. kematian ibu

 

  • TERLALU TUA 

Dikatakan terlalu tua jika Ibu hamil pada usia >35 tahun. Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih termasuk kehamilan beresiko, dimana pada usia tersebut terjadi perubahan pada jaringan alat – alat kandungan dan jalan lahir tidak lentur lagi. Selain itu ada kecenderungan didapatkan penyakit lain dalam tubuh ibu. Bahaya yang dapat terjadi pada kehamilan usia >35 tahun antara lain:

  1. lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
  2. Kelahiran prematur, yaitu bayi lahir lebih awal dari waktu yang seharusnya.
  3. Kelainan pada kromosom atau genetika janin yang menyebabkan bayi lahir cacat.
  4. Keguguran
  5. Ibu mengalami gangguan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, plasenta previa, hingga preeklamsia.

 

  • TERLALU DEKAT

Dikatakan terlalu dekat jika jarak dengan kehamilan sebelumnya < 2tahun.

Jarak kehamilan ideal antara kehamilan sebelumnya dengan kehamilan berikutnya adalah 2 tahun. Pada waktu tersebut, organ reproduksi telah kembali pulih dan siap untuk menerima kehamilan kembali. Kesiapan psikologis ibu juga perlu diperhatikan dalam merencanakan kehamilan berikutnya. Jarak kehamilan yang terlalu dekat dapat membawa dampak buruk bagi ibu dan janin, antara lain:

  1. Tidak dapat memberikan ASI dengan optimal
  2. Meningkatkan resiko anemia
  3. kelahiran prematur
  4. BBLR
  5. Meningkatkan resiko perdarahan
  6. Meningkatkan resiko bayi lahir dengan kelainan bawaan

 

  • TERLALU BANYAK

Dikatakan terlalu banyak jika hamil lebih dari 4 kali.

Kehamilan yang terlalu banyak termasuk dalam kehamilan berisiko tinggi, karena komplikasi bisa terjadi baik saat hamil atau melahirkan. Beberapa risiko yang mungkin terjadi antara lain : 

  1. perdarahan 
  2. solustio plasentae (lepasnya sebagian atau semua plasenta dari rahim),  
  3. plasenta previa (jalan lahir tertutup plasenta), 
  4. keguguran, 
  5. intrauterine growth retadation (IUGR) atau pertumbuhan bayi yang buruk dalam rahim. 
  6. Terjadinya penyulit pada persalinan, antara lain meningkatkan risiko terjadinya perdarahan pasca melahirkan, ruptur uteri (robeknya dinding rahim), serta malpresentation (bayi salah posisi lahir).

 

Sumber :

  • Juniarti, Luci; Zulkarnain; Novrikasari. Analisis 4T dengan Kejadian Stunting. Jurnal Kesehatan, Vol.13, Suplementary 2, 2022. DOI: http://dx.doi.org/10.35730/jk.v13i0.827
  • Manuaba, Ida Bagus. 2016. Ilmu Kebidanan Penyakit dan Kandungan dan Kb untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
  • Wiknjosastro, S. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Sarwono Prawirohardjo
1
Silahkan berkirim pesan kepada kami

Saluran ini khusus untuk informasi PMB, Untuk informasi selain PMB silahkan menghubungi Customer Service kami di nomer telepon.
0274-434-22-88
atau silahkan mengakses laman
https://almaata.ac.id/customer-service/
Terimakasih.