Prestasi demi prestasi terus dikumpulkan oleh mahasiswa Prodi S1 Gizi Universitas Alma Ata. Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah baru saja diraih oleh tim mahasiswa Ria Andriana dan Fajriatul Isnaini dalam Nutiritional Competition 2018 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Gizi Universitas Jenderal Soedirman.
Dalam kompetisi tersebut, tim mengangkat potensi umbi porang untuk menanggulangi diabetes mellitus tipe 2. Ketertarikan tim diawali dari fenomena meningkatnya penderita penyakit diabetes mellitus dari tahun ke tahun yang salah satunya disebabkan konsumsi makanan tinggi gula yang terus menerus. Bagi sejumlah orang, mengonsumsi makanan yang mampu menurunkan kadar gula saat ini menjadi alternatif untuk mencegah maupun menanggulangi masalah kesehatan tersebut. Banyak umbi lokal dieksplorasi efek kesehatannya bagi tubuh, salah satunya umbi porang.
Umbi porang merupakan banyak tumbuh di bawah naungan hutan-hutan rakyat di Indonesia, terutama di daerah Jawa Timur. Umbi ini mulai banyak diteliti karena manfaat kesehatannya. Efek kesehatan disebabkan oleh kandungan glukomanan, yaitu golongan karbohidrat komplek tahan cerna. Di dunia, glukomanan banyak dikenal dan diekstraksi dari umbi konjak, yaitu umbi-umbian yang banyak ditanam di Asia Timur. Potensi kesehatan yang telah dibuktikan antara lain: penurun tekanan darah tinggi, berat badan, gula darah, serta peningkat aktivitas saluran cerna dan fungsi imun.
Eksplorasi umbi porang sebagai salah satu potensi lokal merupakan salah satu bentuk kecintaan terhadap tanah air. Namun demikian, masih dibutuhkan banyak penelitian terkait efek kesehatan umbi porang, salah satunya sebagai penurun kadar gula darah dalam penanggulangan diabetes mellitus. Untuk dapat mengonsumsi umbi porang, seringkali terkendala oleh adanya kalsium oksalat yang menimbulkan efek gatal bahkan berisiko terhadap penyakit batu ginjal. Menggunakan upaya penghilangan kalsium oksalat dan menguji efeknya terhadap toksisitas hewan coba, para peneliti di Prodi Gizi Universitas Alma Ata menyatakan bahwa umbi porang layak untuk dikonsumsi. Penelitian terus dilakukan oleh para peneliti untuk mendapatkan bentuk umbi porang sebagai salah satu nutrasetikal yang siap digunakan oleh masyarakat.