Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM – (22/12/2021) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam beberapa tahun terakhir ini tengah giat mendorong perguruan tinggi untuk melaksanakan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Beberapa program MBKM yang dikeluarkan oleh kementerian seperti magang bersertifikat, studi independent, kampus mengajar dan beberapa yang lain. Program studi (prodi) Informatika Universitas Alma Ata Yogyakarta menjadi satu prodi yang kegiatan MBKM di antara beberapa prodi serumpun yang ada. Sebagai wujud menyukseskan kegiatan MBKM, dosen prodi Informatika, Pujo Hari Saputro, menjadi satu di antara dosen yang terpilih menjadi dosen pembimbing lapangan (DPL) kampus mengajar periode 2, tahun 2021 dengan penempatan di SMPN 3 Pajangan, Bantul. Dalam membimbing mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari beberapa perguruan tinggi swasta dan negeri di daerah Yogyakarta, ia menekankan dalam peningkatan kemampuan literasi dan numerasi dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Hal tersebut dirasa menjadi sesuatu yang perlu dilaksanakan pada masa ini mengingat Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat literasi dan numerasi terendah di dunia. “Mahasiswa secara aktif mencari informasi melakukan evaluasi pada kemampuan siswa terhadap literasi dan numerasi di awal kegiatan lalu mencari solusi terbaik untuk meningkatkan kemampuan tersebut,” ujarnya Rabu (22/12/2021). Ia berharap implementasikan teknologi informasi untuk dijadikan media bantu siswa dalam meningkatkan minat dan kompetensi literasi dan numerasi ini dapat menjadi solusi yang baik dan menarik bagi siswa. “Dengan kondisi pandemi Covid-19 dimana siswa masih banyak beraktivitas di rumah, dengan adanya media pembelajaran terkait literasi dan numerasi diharapkan bisa menjangkau dan dapat diterima oleh siswa secara mudah,” ujarnya. Adapun beberapa media yang dikembangkan oleh mahasiswa dan DPL adalah pengembangan video pembelajaran terkait literasi dan numerasi pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP), yang berisi materi berdasarkan buku panduan literasi dan numerasi sesuai dengan kebutuhan Assesment Kompetensi Minimum (AKM). Beberapa video dibuat untuk mendukung dan mempermudah siswa dalam memahami beberapa materi yang diujikan pada AKM.
Program kampus mengajar periode 2 tersebut berakhir pada tanggal 19 Desember. Dari hasil laporan yang disusun mahasiswa dan hasil nilai uji AKM siswa pada bulan November, diketahui hasil program-program yang dilaksanakan oleh mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan siswa pada literasi dan numerasi terbukti berhasil. Nilai siswa SMPN 3 Pajangan mengalami peningkatan dibandingkan pada evaluasi kemampuan siswa di awal program kampus mengajar dimulai. “Hal tersebut tentunya menjadi hal yang positif terhadap program kampus mengajar yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sehingga program kampus mengajar ini bisa terus berlanjut pada periode-periode selanjutnya,” tambahnya.( Tribunjogja.com )