Universitas Alma Ata menandatangani MoU dengan Mitra Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) PT Assalam Karya Manunggal pada 14 Desember 2021 kemarin
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – (16/12/2021) Universitas Alma Ata menandatangani sebuah MoU dan Kesepakatan turunanya dengan Mitra Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) PT Assalam Karya Manunggal pada 14 Desember 2021 kemarin. Melalui kerjasama ini, akan ditempatkan perawat profesional ke Jerman melalui OMS Healthcare Solutions GmbH Germany sesuai dengan perjanjian antara kedua belah pihak dimana jumlah perawat yang dibutuhkan oleh pihak Jerman sebanyak 25.000 perawat. Rektor Universitas Alma Ata, Prof. Dr. H Hamam Hadi menyatakan penandatanganan MoU ini sebagai bentuk komitmen Universitas Alma Ata dalam peningkatan tugas-tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kami memandang penting untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak-pihak yang dapat memberikan dukungan kepada para alumni khususnya dan masyarakat pencari kerja pada umumnya untuk dapat bersaing mengisi kesempatan kerja di luar negeri,” ujarnya saat dikonfirmasi Kamis (16/12/2021).
Dalam MoU ini, Universitas Alma Ata melalui unit teknis yang ditunjuk, menyiapkan program-program sesuai yang dikehendaki oleh pemberi kerja di Jerman. Program yang dimaksud salah satunya adalah penyiapan kemampuan berbahasa Jerman dengan sertifikasi B.2 bagi perawat dari Indonesia yang akan bekerja di Jerman. Sementara proses penempatanya melalui PT Assalam Karya Manunggal sebagai mitra kerja OMS Healthcare Solutions GmbH di Jerman sesuai dengan perjanjian antara kedua belah pihak. “Kepada pihak OMS Healthcare Solutions GmbH di Jerman tentu kami segera melakukan komunikasi untuk mencapai target kerjasama,” ujarnya. Rektor menilai bahwa kerjasama ini memberikan manfaat besar bagi lulusan perawat dari Universitas Alma Ata sendiri maupun lulusan perawat lainya. Pasalnya, para perawat yang bergabung dalam program ini tidak dikenakan biaya pelatihan dan proses penempatanya, kecuali biaya data pribadi seperti paspor dan medical. “Kerjasama ini diyakini mampu memberikan kontribusi dalam hal mengurangi kesulitan dalam memperoleh kesempatan kerja, bahkan di dalam negeri sendiri. Kedepan kerjasama ini akan dikembangkan untuk jenis jabatan lainya yang dibutuhkan di luar jabatan perawat,” tandasnya. (nto)
