Editor : Danar Widiyanto
KRJOGJA.com – (13/12/2021) ANAK adalah generasi penerus bangsa, dimana masa depan bangsa tergantung pada generasi berikutnya. Apakah generasi penerus nanti dapat diandalkan atau tetap dengan kondisi yang sama bahkan lebih mundur dari generasi terdahulu.
Pada era digital saat ini, mereka dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman secara cepat, penggunaan media digital menjadi sangat penting dan diutamakan termasuk pada dunia pendidikan. Dalam hal ini anak dituntut untuk dapat mengikuti pembelajaran menggunakan media elektronik terutama disaat pandemi seperti saat ini. Anak hanya belajar melalui daring jarang melakukan pembelajaran tatap muka atau bahkan ada tanpa tatap muka dengan pendidik. Anak hanya belajar melalui daring, mengerjakan tugas melalui daring bahkan ujian sekolah pun secara daring.
Melihat kondisi seperti ini, bagaimanakah dengan daya ingat anak dalam menangkap, menerima atau menghafal materi pembelajaran? Apakah anak dapat mengingat pembelajaran dengan baik? Apa peran orangtua agar anak dapat mengikuti pelajaran dengan baik? Adakah trik jitu atau cara khusus untuk membantu daya ingat anak?
Di masa pandemi Covid-19 ini banyak orang tua yang mengeluh akan daya ingat seorang anak, dikarenakan adanya sebuah pembelajaran daring yaitu pembelajaran secara jarak jauh atau online. Pembelajaran daring ini merupakan pembelajaran yang baru diterapkan oleh Pemerintah Indonesia sejak adanya pandemi Covid-19. Dimana dalam pembelajaran ini siswa akan lebih banyak belajar mandiri tanpa bertatap muka dengan guru pelajaran. Selebihnya orang tualah yang akan membantu siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran yang diberikanpun jauh berbeda dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka.
Melihat kondisi tersebut, beberapa mahasiswa dari Univertas Alma Ata Program Studi Pendidikan Agama Islam yakni Haffni Haffara Purnomo, Nawir Qolbiah, Amri Wahyudin dan Syamsul Mu’arif yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) berlokasi di Dusun Beji Wetan, Desa Sendangsari – Bantul berinisiatif untuk membantu tugas orangtua dalam melakukan pendampingan belajar.
Ada beberapa trik jitu yang dilakukan mahasiswa dalam membantu belajar siswa. Salah satu trik atau cara yang diberikan oleh mahasiswa dalam membantu menumbuh kembangkan daya ingat siswa yakni dengan memberikan materi berupa ‘Pohon Rukun Islam’.
“Di dalam materi yang diberikan oleh mahasiswa ini mengajarkan siswa menghafal nama-nama Rukun Islam dengan menulis dan mewarnai sebuah pohon yang telah disediakan. Siswa ditugaskan untuk mengingat nama-nama Rukun Islam tersebut dengan cara menulis di Pohon Rukun Islam lalu mereka warnai pohon tersebut sesuai keinginan masing-masing siswa. Cara ini dapat melatih siswa mengingat nama-nama Rukun Islam yang sudah dipelajari melalui pohon tersebut. Selain itu juga dapat melatih siswa untuk berkreasi dan berimajinasi dengan warna-warni yang mereka sukai. Selain menumbuhkan imajinasi dan daya ingat cara ini juga dapat mengasah bakat siswa dalam hal seni sehingga mereka menyukai belajar mandiri dan mengasah bakat mereka tanpa harus menggunakan media digital kecuali untuk mencari referensi,” jelas Ika Tri Susilowati M.Pd, salah satu dosen Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Alma Ata Yogyakarta yang merupakan dosen pembimbing lapangan kegiatan ini.
Harapan setelah mahasiswa selesai melaksanakan kegiatan KKNT, para siswa tetap rajin belajar secara mandiri atau kelompok tanpa bantuan digital. Mereka cukup dengan bantuan buku-buku pelajaran atau dengan alam sekitar. Selain itu peserta KKNT juga berharap agar orangtua lebih meningkatkan dan tetap mendukung, mendampingi dan mengasah pikiran dan bakat anak. (*)
Sumber : https://www.krjogja.com/pendidikan/pohon-rukun-islam-trik-jitu-membantu-daya-ingat-anak/