Program stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) merupakan salah satu program kesehatan anak untuk mengoptimalkan tumbuh kembang terutama pada usia lima tahun pertama kehidupan anak atau disebut periode emas (golden period). Program SDIDTK ini diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga, masyarakat dan tenaga profesional. Peran profesi perawat dan kader kesehatan sangat diharapkan dalam melaksanakan kegiatan SDIDTK secara optimal. Jumlah dan kualifikasi yang cukup dan sesuai kebutuhan akan membantu dan mendukung terciptanya pelayanan SDIDTK yang bermutu. Profesi perawat dituntut untuk ikut berkontribusi dalam terbentuknya kader kesehatan SDIDTK yang profesional dan memiliki kualifikasi yang baik. Kader kesehatan SDIDTK diharapkan tidak hanya mampu memeriksa pertumbuhan fisik anak saja, tetapi juga mampu mendeteksi secara dini perkembangan dan keterlambatan pada anak, sehingga dapat dilakukan secara dini stimulasi tumbuh kembang pada anak.
Pemberdayaan kader kesehatan melalui optimalisasi SDIDTK anak balita dilaksanakan di dusun Polaman yang melibatkan seluruh kader kesehatan yang ada di dusun Polaman, desa Argorejo, Sedayu, Bantul. Data menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia balita sebanyak 68 balita dan sebanyak 20 balita (29,4 %) belum secara aktif memanfaatkan pelayanan di posyandu. Kader kesehatan yang ada di dusun Polaman sebanyak 5 kader kesehatan dan perannya hanya sebatas penimbangan berat badan, tinggi badan, pemberian suplemen gizi dan vitamin A saja. Kader kesehatan belum terpapar tentang informasi SDIDTK .
Beberapa bentuk kegiatan mahasiswa Co-Ners angkatan 2016 Genap dalam pemberdayaan kader kesehatan melalui program optimalisasi SDIDTK antara lain pembentukan kader kesehatan SDIDTK, pendirian pos SDIDTK dengan penyediaan sarana prasarana SDIDTK yang mendukung, sosialisasi SDIDTK kepada kader kesehatan, serta sosialisasi dan implementasi pelaksanaan SDIDTK pada ibu. Pelaksanaan kegiatan ini bekerjasama dengan Puskesmas Sedayu 2 Bantul sehingga diharapkan kader kesehatan dapat memiliki bekal pengetahuan, pemahaman, motivasi dan keterampilan dalam memeriksa dan menstimulasi tumbuh kembang anak balita. Selain itu secara langsung kader kesehatan dan masyarakat ikut berperan mengoptimalkan kesehatan dan tumbuh kembang anak balita di dusun Polaman, Argorejo, Sedayu, Bantul.