Kegiatan sosialisasi kesehatan reproduksi remaja yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sleman Yogyakarta mengangkat tema “sehat SMA Negeri 1 Sleman”, yang diikuti oleh kurang lebih 50 siswa-siswi. Kegiatan ini disampaikan oleh ibu Dyah Pradnya Paramita, S. ST, membahas tentang dampak negatif media sosial dan kesehatan reproduksi remaja.
Seperti yang kita ketahui, kebutuhan gadget pada jaman sekarang boleh dibilang merupakan kebutuhan primer. Dan hampir semua orang saat ini memiliki media sosial seperti facebook, twitter, line, instagram, youtube, bbm, dan masih banyak lagi. Namun, jika medsos ini tidak digunakan dengan benar, akan berdampak negatif untuk penggunanya.
Komunitas remaja menjadi perhatian khusus dalam hal ini, karena di usia ini remaja sangat rentan terhadap pengaruh negatif media sosial. Adapun efek negatif dari media sosial terhadap remaja terdiri dari efek negatif dan penyalahgunaan sosial media dan dampak negatif sosial media masa kini. Kedua hal tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya dampak negatif jejaring sosial. Remaja biasanya akan menjadi malas belajar, bahaya kejahatan, bahaya penipuan, tidak semua pengguna jejaring sosial bersifat baik dan sopan, dan mengganggu kehidupan pribadi, membuat waktu terbuang sia-sia, menambah beban pengeluaran, mengganggu konsentrasi belajar, mengancam keamanan diri dan kesehatan. Banyak remaja yang kecanduan menggunakan media sosial tanpa mengenal waktu sehingga menurunkan produktifitas dan rasa sosial di antara remaja pun berkurang. Media sosial juga digunakan untuk bisnis prostitusi. Banyak remaja tergiur karena pengaruh dari lingkungannya yang memang ada yang sudah terjun ke dunia hitam dan juga menawarkan keuntungan yang sangat menjanjikan.
Topik lain yang disampaikan yaitu masalah kesehatan reproduki, oleh ibu Febrina Suci Hati, S. ST., M. PH. Salah satu fungsi manusia adalah melanjutkan keturunan. Dengan karunia alat reproduksi sejak lahir maka fungsi ini dapat dicapai. Pada masa pubertas terjadi perubahan fisik maupun psikis yang dipengaruhi oleh hormon dalam tubuh. Pada masa ini hormon seksual akan aktif yang ditandai dorongan seksual yang menggebu pada remaja, jika tidak terkendali penyelewengan fungsi reproduksi tidak sehat sehnggan kenahagiaan dan sejahtera tidak tercapai. Oleh karena itu perlu menjaga kesehatan reproduksi, salah satunya dengan pengetahuan atau pendidikan yang benar. Sehingga diharapkan reproduksi sehat akan mempengaruhi perilaku seksual yang sehat pula.
Oleh karena itu, remaja dihimbau untuk berperilaku reproduksi sehat agar dampak negatif dari perilaku negatif tidak sehat tidak akan terjadi. Adapun dampak negatif yang bisa terjadi antara lain; kehamilan yang tidak diinginkan yang berujung tindakan aborsi, Penyakit Menular Seksual, penyimpangan seksual, merusak masa depan bahkan kematian.
Solusi untuk mencegah terjadinya reproduksi tidak sehat yaitu; jangan menggunakan obat-obatan dilarang/ minuman beralkohol, jangan mudah terbak rayuan gombal, bersikap tegas, ikuti kegiatan positif, mendekatkan diri dengan keluarga dan Allah SWT, dll.
Diharapkan dengan sosialisasi ini siswa-siswi dapat menjaga perilakunya, agak tercipta masa depan yang indah dengan reproduksi yang sehat.Menuju Remaja Sehat SMA N 1 Sleman Yogyakarta.