Jika Terjadi Gelombang Ketiga Covid-19 Kita Bisa Menghadapinya, Asalkan..

Jika Terjadi Gelombang Ketiga Covid-19 Kita Bisa Menghadapinya, Asalkan..

Rektor Universitas Alma Ata, Prof Dr H Hamam Hadi MS ScD SpGK.

Editor : Danar Widiyanto

YOGYA, KRJOGJA.com – (15/10/2021) Indonesia berhasil melewati serangan pandemi Covid-19 gelombang kedua mulai September 2021. Namun, pandemi corona belum akan berakhir bahkan ada ancaman pandemi Covid-19 gelombang ketiga. Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mulai berkurang. Namun ancaman pandemi Covid-19 gelombang ketiga bisa terjadi.

Tiga gelombang pandemi Covid-19 dunia masing-masing terjadi pada Januari 2021 sebagai puncak pertama, April 2021 puncak kedua, dan Agustus-September 2021 sebagai puncak ketiga. Sementara, di Indonesia baru mengalami dua gelombang pandemi Covid-19.

“Kita harus waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan agar kita tidak menyusul third wave atau lonjakan ketiga dalam beberapa bulan ke depan. Pandemi Covid-19 gelombang ketiga sangat mungkin terjadi, sebab mayoritas masyarakat Indonesia belum mempunyai imunitas untuk melawan virus atau tingkat vaksinasi yang masih cukup rendah. Dalam artian imunitas itu dari vaksin, vaksinasi dosis penuh, apapun vaksinnya. Ini kan 80 persenan (masyarakat) masih rawan karena belum mendapat vaksin,” ujar Rektor Universitas Alma Ata, Prof Dr H Hamam Hadi MS ScD SpGK kepada wartawan, di kampus setempat, Kamis (14/10/2021).

Tak hanya virus corona varian Delta, tetapi juga varian Alpha maupun varian lain yang dapat membuat kondisi rentan dan mendorong potensi terjadinya pandemi Covid-19 gelombang ketiga. Hamam Hadi menuturkan, adanya varian-varian baru Covid-19 juga sangat rawan memunculkan kembali gelombang ketiga.

“Ini yang harus dipahami dan tidak ada negara yang meskipun vaksinasinya sudah lebih dari 60 persen bisa menghindari gelombang ketiga, sulit,” ujar dia. Hamam Hadi menilai, jika terjadi pandemi Covid-19 gelombang ketiga, diharapkan tidak akan sebesar gelombang sebelumnya. “Kecuali kalau ada varian yang jauh lebih hebat atau setidaknya seperti varian Delta, itu bisa sama (gelombang infeksinya),” tutur dia.

Hamam Hadi menambahkan, untuk mencegah varian baru harus ditingkatkan pengawasan terhadap genom-genom virus. Hal ini sangat penting untuk mendeteksi keberadaan varian baru dan potensi, tren, atau progres penyebaran dari jenis virus baru. Adapun kasus-kasus orang yang telah divaksinasi tapi terpapar virus juga harus menjadi perhatian, dengan dilakukan pemeriksaan genom. Hamam Hadi menegaskan, adanya peningkatan status yang lebih baik tidak dapat dijadikan dasar untuk melakukan apapun. “Pandemi Covid-19 belum berakhir. Pandemi Covid-19 gelombang ketiga bisa terjadi jika kita lengah menjalankan protokol kesehatan,” pungkasnya. (*)

Sumber : https://www.krjogja.com/angkringan/gaya-hidup/kesehatan-dan-seksualitas/jika-terjadi-gelombang-ketiga-covid-19-kita-bisa-menghadapinya-asalkan/2/

1
Silahkan berkirim pesan kepada kami

Saluran ini khusus untuk informasi PMB, Untuk informasi selain PMB silahkan menghubungi Customer Service kami di nomer telepon.
0274-434-22-88
atau silahkan mengakses laman
https://almaata.ac.id/customer-service/
Terimakasih.